Perbesar Penis 100 % Alami Tanpa Obat

Sadarkah anda jika selama ini istri anda hanya berpura-pura puas saat bercinta dengan anda, pengorbanan seorang istri begitu luar biasanya ketika anda hanya sanggup bercinta 1-5 menit, saat itu senyum meluncur dari bibir manis istri anda. Tentu jika anda menyadari bahwa semua itu hanya untuk membuat anda senang, anda akan merasa tidak nyaman dengan keadaan ini, meski ukuran penis dan lama tidaknya waktu bercinta anda bukan menjadi alasan istri anda mencintai anda, namun sebagai laki-laki tentu anda tidak ingin membuat kecewa istri anda hampur setiap malam. Dan ketika anda berusaha untuk mencari jalan keluar, berbagai obat ditawarkan oleh banyak penjual diluar sana, namun sadarkah anda jika apapun itu obatnya akan mempunyai efek yang kurang bagus bagi tubuh jika terus-terusan dikonsumsi? Nah, jika anda merasa galau dengan kondisi ini dan merasa harus secepatnaya membahagiakan istri anda, cobalah produk dari solusipria.com berikut ini, 100 % alami tanpa obat, anda akan diajarkan bagaimana memperbesar dan memperpanjang "aset" anda hingga beberapa senti dan tentu akan berdampak pada lamanya waktu bercinta anda bersama istri. Tidak akan lagi istilah "ejakulasi dini" di setiap aktivitas bercinta anda bersama pasangan. Klik Banner Untuk Info Lebih Lengkap
09.39

Tulis Dan Bagi Kisah Hidupmu Untuk Semua

Sesuai dengan judul diatas, disini saya berusaha untuk mengajak rekan-rekan blogger semua, terutama yang masih pemula seperti saya ini agar menumbuhkan budaya untuk membagi kisah hidup di blog kita masing-masing, barangkali sangat jarang dari kita yang sempat untuk menulis di blog, apalagi membagi kisah atau pengalaman hidup kita sehari-hari. Padahal setiap manusia itu unik, yang mempunyai ciri dan karakter masing-masing, untuk itu sangat perlu menumbuhkan budaya membagi kisah hidup dengan cara menulis di blog agar satu sama lain dapat saling belajar dan akhirnya kitapun mengerti bahwa masih banyak diluar sana yang tidak kita ketahui.

Kalau ditanya manfaat membagi kisah hidup di blog, barangkali saya dapat mengingatkan kembali bahwa "pengalaman adalah guru yang paling berharga", dan pengalaman itu sendiri tidak harus datang dari diri kita, melainkan bisa dari orang tua, teman, saudara, pacar, bahkan musuh kita. Dan ingat satu manusia adalah pengingat untuk manusia lainnya, meskipun tidak secara langsung bertatap muka. Tapi dengan mendengar pengalaman dari orang lain sudah menjadikan kita naik satu step lebih tinggi untuk memahami suatu hal, dan tahukah anda apabila kita berusaha open minded terhadap suatu hal baru. Itu akan membuka pintu-pintu ketidaktahuan kita tentang dunia ini, dunia yang kita sendiri belum tahu sampai mana pengetahuan itu berujung. Wallahu A'lam Bish Shawabi.

Pernah saya suatu ketika naik bus saat perjalanan dari Surabaya ke Probolinggo. Dari Terminal Bungurasih Surabaya sudah tidak dapat tempat duduk karena saking banyaknya penumpang, maklum hari itu kebetulan hari libur dan sore itu banyak sekali mahasiswa dari jember, lumajang dan probolinggo sendiri yang pulang kampung, ditambah para pegawai perusahaan yang bekerja di Surabaya juga ingin melepas kangen dengan keluarga yang ditinggalkan di rumah. Sebenarnya sudah beberapa kali sih saya mengalami hal ini, berdiri dari terminal dan berharap ada beberapa penumpang yang turun di gempol maupun pasuruan supaya saya tidak lama-lama berdiri.

Perjalanan dimulai saat bis keluar dari terminal dan terus melesat melewati tol keluar dari Porong yang sekitar 3 tahun lalu Jalan tolnya masih dapat digunakan sebelum bencana lumpur lapindo menenggelamkannya. Dan saat melewati pasar porong , betapa senangnya hati saya saat bis berhenti, saya kira sedang menurunkan penumpang dan sayapun bersiap untuk mengisi kursi yang ditinggalkan penumpang tersebut. Dan alangkah terkejutnya saya ketika saya lihat sejumlah orang menaiki bis dan datang mendekat kepada saya karena tidak ada cukup ruang lagi di bis tersebut. (siapapun manusianya akan kesal dengan kondisi seperti ini, betul?)

Dengan perasaan kesal bercampur pegal di kaki, saya mencoba bertahan dengan himpitan penumpang yang sama-sama berdiri dengan saya, dan sampai di Bundaran Gempol, ternyata naik lagi penjual asongan yang biasa menjajakan makanan dan minuman di bis. Wah repot iki kalo gini, sudah tahu sendiri kan bagaimana kelanjutannya. Coba anda pikir sendiri :)

Lama sekali rasanya bis ini samapi Probolinggo, apalagi dengan keadaan saya yang berdiri dan sang kenet maupun kondektur tanpa ampun memasukkan penumpang-penumpang baru ke dalam bis. Rasanya hanya Tuhan saja yang dapat menyelamatkan bis ini selama perjalanannya, karena bagi saya sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak menaikkan penumpang dan membuat bis overload sepreti ini. sampai di Kota Pasuruan saya masih berdiri danbenar-benar kesal terhada kenet dan kondektur yang nampaknya tidak kasihan terhadap bis dan penumpang lain yang berdiri. Dan alhamdulillah saat keluar dari Kota Pasuruan ada penumpang turun yang kebetulan tempat duduknya dekat dengan saya berdiri, saat itu tanpa ba bi bu saya langsung menenmapti kursi yang ditinggalkan penumpang tersebut, dan duduk manis sambil menikmati perjalanan. Walaupun sebenarnya saya sendiri masih terganggu dengan orang-orang yang berdesak-desakkan di dekat saya. Tapi lumayan lah akhirnya bisa duduk juga :)

Sesampai di Kota Probolinggo, saya segera turun dan mencari angkota yang dapat membawa saya ke rumah kontrakan saya. Maklum saya disini adalah pendatang, jadi belum punya rumah sendiri :), dan saat saya tiba dirumah tanpa basa-basi langsung menuju tempat tidur untuk mengsitirahatkan diri. Keesokan harinya saat berkunjung di rumah teman, kebetulan ada teman dari ayahnya yang berprofesi sebagai kondektur bis. karena teman saya belum datang dari kantor, maka saya mencoba untuk mengajak sang kondektur itu ngobrol santai. Lama rasanya saya ngabrol dan semakin tahu kehidupan mereka sangatlah berat. Dengan perubahan peraturan yang ditetapkan pemilik perusahaan, kini setiap regu ( sopir, kenet dan kondektur) bertanggung jawab penuh atas bisnya, dengan kata lain apabila setiap kerusakan dari bis tersebut dibebankan kepada satu regu tersebut, dan setoran setiap harinya dinaikkan dari yang biasanya sekitar stu tahun lalu. Itu yang menyebabkan kebanyakan kondektur memutuskan untuk memaksakan bisnya mengangkut penumpang melebih kapasitas, walaupun dengan risiko keselamatan jiwa para penumpangnya terancam.

Dengan cerita dari sang kondektur tersebut, akhirnya saya tahu bahwa masih banyak hal-hal diluar sana yang belum saya ketahui, dan cerita tersebut paling tidak mengubah mindset saya tentang pekerjaan seorang kondektur, kenet maupun sopir bis. Tuhan benar-benar memberi pelajaran saya dengan cara yang sangat santun, menyentuh hati untuk dapat mengubah sikap kita terhadap suatu hal. Dan yang terakhir semoga tulisan saya ini bermanfaat bagi pembaca sekalian, tetaplah berbagi dengan semua agar dunia ini semakin berwarna :).

Artikel ini diikutsertakan dalam kontes menulis yang diadakan oleh Indonesia Menulis yang diSponsori oleh:
01. Sawa Sanganam
02. Mbak Diah
03. Bujang Rimbo
04. Ahmad Sofwan
05. WP Template Gratis
06. Khairuddin Syah
07. Reseller Indobilling
08. Ardy Pratama
09. Hangga Nuarta
10. Abdul Cholik
11. Herman Yudiono
12. Aldy M Aripin


0 Responses to “Tulis Dan Bagi Kisah Hidupmu Untuk Semua”

Posting Komentar