Pertamina Siap Kuasai Pasar Minyak Dunia

Waaahhhhhhh, deadline ni..... Pertamina Blog Contest mau ditutup 5 januari mendatang, Fiiuuuhhh puyeng juga mikirin bakalan nulis artikel tentang apa. Sebenarnya banyak sekali info-info yang didapat tentang Pertamina dari eyang google, tapi pas saya baca ternyata top ten halaman google sudah diisi sama master-master blog yang lebih dahulu banget mengikuti kontes dari pertamina ini. Ada beberapa kata kunci yang saya pakai untuk mencoba kemungkinan artikel saya nanti nangkring di top ten, tapi saya makin pesimis aja setelah melihat artikel-artikel yang masuk adalah berasal dari blog yang google PR-nya udah gak nol lagi kayak punya saya, terus alexa rank-nya juga dibawah 1 juta. wah wah wah, kelihatannya cuma jadi penggembira aja nih

Tapi karena motto blogger saya adalah bonek, alias bondo nekat. Jadi ya gak terlalu risau dengan fakta-fakta diatas, saya siap jadi underdog bagi master-master blogger yang udah dulu mendaftar. Dan karena hal itu pula tulisan kali ini saya kasih judul benar-benar nekat "Pertamina Siap Kuasai Pasar Minyak Dunia" . Ada beberapa faktor kenapa saya kasih judul seperti diatas, yang pertama judul "Kerja Keras Adalah Energi Kita" dalam versi indonesia maupun english sudah diisi sama master-master blogger, gak percaya coba cek aja disini dan disini. Tapi jangan skeptis dulu kawan membaca tulisan ini, tulisan ini saya dapatkan dari berbagai sumber yang dapat dijadikan referensi berkualitas demi terbuatnya artikel berbobot untuk mengikuti kontes ini.

Oke langsung aja gak usah ba bi bu. Ini alasan keduanya mengapa saya memberi judul artikel saya dengan kalimat "Pertamina Siap Kuasai Pasar Minyak Dunia", selain mengandung optimisme dan harapan terhadap Pertamina selaku satu-satunya BUMN yang bergerak di Bidang Perminyakan dan Gas di Indonesia, juga berdasarkan fakta-fakta yang saya dapat. Indonesia yang saat ini sudah tidak menjadi Anggota OPEC sebenarnya masih punya peluang untuk kembali lagi ke OPEC. Banyaknya ladang minyak dalam negeri yang tidak dieksplor dalam bentuk pengeboran menjadikan kesan Indonesia tidak mampu menghasilkan minyak secara melimpah, bahkan sampai diekspor. Dan hal itu yang menyebabkan keputusan pemerintah untuk keluar dari OPEC, kebutuhan dalam negeri yang mencapai lebih dari 900.00 barel perhari, tidak dapat dicukupi hasil dari dalam negeri yang hanya mencapai 800.00 barel perhari (untuk lebih jelasnya dapat dbaca disini dan disini).

Karena minimya proses pengeboran yang dilakukan untuk mengeksplor sumber-sumber minyak seperti di Wilayah Sumatera bagian Selatan menjadikan kurangnya kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri, padahal proses eksplorasi tidak hanya mengumpulkan data seismik terhadap target tempat yang akan diteliti. Saya rasa rekan-rekan pembaca sekalian patut bangga dengan bangsa ini yang dari awal penciptaan-Nya sudah diberi anugerah berupa Sumber Daya Alam yang melimpah dari Sabang sampai Merauke kecuali Timor Leste . Dan dengan tulisan yang saya maksudkan untuk memberikan kritik membangun kepada Pertamina ini, banyak yang akan menaruh harapan terhadap Pertamina untuk dapat berkembang kedepannya terutama dalam pengelolaan Ladang Migas dalam negeri yang sampai saat ini presentasinya masih lebih sedikit dari Perusahaan Minyak Asing, biarpun ada beberapa yang secara penuh Pertamina sudah menguasainya. Tapi yang jelas mesyarakat tentu ingin Pertamina menjadi Raja Minyak di Negerenya Sendiri.

Cerita saya belum selesai kawan , karena saya sudah memberikan kritik kepada Pertamina, saya juga akan memberikan informasi tentang Kesuksesan Pertamina mengadakan joint study dengan Sonangol, NOC (National oli Corporation) dari Angola untuk mengadakan penelitian terhadap sejumlah lapangan migas yang terdapat di Angola, baik onshore maupun offshore. Hal itu tentu saja kabar membanggakan bagi kita karena semakin banyak kerjasama yang diadakan Pertamina dengan Pihak Asing dalam tender pengeksploran maupun joint study, Akan memberikan kepercayaan Dunia terhadap BUMN kita yang satu ini dalam kepasitasnya di bidang Perminyakan dan Gas (info lengkap dapat dilihat disini).

Selain itu rencana untuk mengepakkan sayap bisnisnya ke negara Oman dan Myanmar di tahun 2010 menjadi titik awal dimulainya ekspansi pelumas ke luar negeri di tahun 2010 ini setelah sukses menjadi salah satu penguasa pasar oli Pelumas di Negara Kanggoro Australia (lebih lengkap klik disini). Diharapkan dengan agreisifitas tersebut, tidak melupakan pasar pelumas dalam negeri yang sampai saat ini masih dipimpin Pertamina dengan presentasi pengusaan pasar 50% lebih. Dan tentunya isu adanya konflik kepentingan yang sempat diungkapkan Anggota Komisi VII DPR Effendi Simbolon dalam sebuah forum Agustus lalu, tidak benar-benar terjadi di tubuh Pertamina dan kalaupun ada, hendaknya jajaran komisaris maupun Kemenneg BUMN selaku penaung Pertamina, dapat mengambil langkah bijak dan tepat untuk memilih orang-orang yang dapat mengelola Pertamina dengan profesional sehingga dapat menjadi sebuah Perusahaan Negara yang mempunyai daya saing global, dan tentu saja dengan motto "Kerja Keras Adalah Energi Kita", Seluruh Masyarakat indonesia harus mendukung sepenuh hati agar "Pertamina Siap kuasai Pasar Minyak Dunia" .

Dan terakhir semoga tulisan saya diatas tidak termasuk dalam tulisan yang melanggar aturan Pertamina Blog Contest, serta ucapan terima kasih kepada :
rovicky.wordpress.com
www.antaranews.com
www.pertamina.com
agoyoga.multiply.com dan
www.kontan.co.id
yang telah menjadi refeensi bagi tulisan saya yang sederhana ini .